Minggu, 28 Oktober 2012 pagi, Anjeli Elvari (11) ditemani ibunya, Elvira, bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat ke Menteng, Jakarta Pusat. Sebuah bingkisan telah terbungkus rapi sejak malam sebelumnya ikut dibawa serta.
"Doakan ya biar Anjeli bisa membawa pulang hadiah sepeda," kata Anjeli kepada kakaknya, Suhaeli Elvari (16), sebagaimana dikisahkannya saat ditemui Kompas.com di kediaman keluarga di Gang Sawo, RT 13 RW 05 Gandul, Cinere, Kota Depok, Senin (3/12/2012) malam.
Kampung Talang, Pegangsaan, menjadi tujuan anak dan ibu itu. Di sanalah diselenggarakan acara Kampung dalam Keberagaman dan Kebhinnekaan. Di antaranya berisi lomba melukis untuk kategori anak-anak. Motivasi utama Anjeli mengikuti perlombaan itu sebenarnya bukanlah sepeda. Pemenang lomba akan diberikan hadiah secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Demam Jokowi yang belum lama dilantik ternyata juga melanda pelajar kelas V SD Negeri 11 Pondok Labu itu. Sebagai anak yang telah memenangkan berbagai perlombaan melukis, anak yatim ini yakin bisa masuk dalam jejeran juara yang akan bertatap langsung dengan Jokowi. Namun, ia tidak ingin sekadar menerima hadiah dari tangan Jokowi.
"Saya ingin kasih hadiah dari saya untuk Pak Jokowi," kata Anjeli menjelaskan motivasi sebenarnya.
Untuk melaksanakan niatnya, putri bungsu pasangan (alm) Amsori Rahim dan Elvira itu menggunakan waktu sehari sebelum perlombaan untuk menghasilkan lukisan yang lekat dengan nuansa Betawi. Lukisan krayon pada kertas A3 itu telah dibingkai rapi ibunya sebelum keberangkatan.
Sesampainya di lokasi acara, Elvira segera mendaftarkan putrinya. Saat acara dimulai, perlengkapan melukis telah sempat disiapkan Anjeli ketika tiba-tiba ia membatalkan partisipasinya. "Anjeli nggak usah ikutan aja, Ma. Kita pulang aja," pinta Anjeli kepada ibunya.
Perubahan sikap dan permintaan yang tiba-tiba itu jelas membuat Elvira terkejut. Mantan guru SD itu buru-buru menanyakan alasan pengunduran diri anaknya. Namun, ia segera memaklumi begitu mendengarkan penjelasan buah hatinya. "Kami sudah sering mengikuti lomba, jadi sudah tahu gimana para peserta lomba lukis biasanya," kata Elvira.
Saat hendak memulai perlombaan, Anjeli sadar bahwa yang berada di sekelilingnya adalah anak-anak warga sekitar yang datang dengan perlengkapan seadanya. Mereka bukanlah anak-anak yang biasanya aktif mengikuti aneka perlombaan melukis atau bahkan mengikuti les privat seni rupa sebagaimana dirinya.
"Kali ini biar mereka saja yang bertemu Pak Jokowi. Kita ikutan di lain waktu aja," kata Anjeli.
Hati Elvira luluh mendengar penjelasan putrinya. Lukisan untuk Jokowi yang telah disiapkan akhirnya dibawa pulang. Meski demikian, harapan untuk memberikan hadiah pada Sang Gubernur masih tetap tumbuh. Karena itu, lukisan tersebut masih dipajang di salah satu meja di ruang tamu rumah mereka.
"Saya nggak berhenti bersyukur kepada Allah. Saya dikaruniai anak berprestasi yang rendah hati dan murah hati," ujar Elvira.
Anjeli tidak ingin merampas impian anak-anak lain yang sama sepertinya, ingin bertatap muka dan berjabatan tangan langsung dengan Jokowi. Dengan status sebagai pelajar yang sering mewakili DKI Jakarta dalam berbagai lomba, dia tak ingin impian anak-anak Kampung Talang terenggut gara-gara kehadirannya.
Sifat yang sama telah ditunjukkan Anjeli di tengah keluarga. Berkali-kali menyabet penghargaan dan hadiah, Anjeli rela berbagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang hidup pas-pasan sepeninggalan ayah mereka.
"Ini motor kakaknya dibelikan dari hasil uang yang dikumpulkan dari hadiah-hadiah yang Anjeli terima sebagai juara," kata Elvira menyebutkan salah satu contoh.
Anjeli adalah salah satu pelajar sarat prestasi. Sudah ribuan penghargaan diperolehnya dalam bidang seni lukis, ilmu pengetahuan, dan olahraga. Penggalan kecil contohnya, untuk level nasional saja, Anjeli telah empat kali mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam enam bulan terakhir.
Yang pertama dalam Festival Lomba Seni (FLS) Siswa Nasional di Lombok pada Mei lalu. Saat itu, siswa kelas V SD ini mempresentasikan tujuh lembar cerita bergambar. Dalam lomba Cipta Seni Kepresidenan di Istana Cipanas pada September lalu, DKI memilih Anjeli sebagai perwakilan provinsi. I
a kembali diutus Ibu Kota sebagai wakil dalam lomba cerdas cermat Ki Hajar yang digelar Edu TV di Hotel Aston Ancol pada Oktober 2012. Yang terakhir, Anjeli bersama tiga rekannya mewakili DKI dalam lomba lukis di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. - http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/04/10025059/Anjeli.Masih.Simpan.Lukisan.untuk.Jokowi?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
إرسال تعليق