Basuki Tidak Mengambil Cuti Natal

Basuki Tidak Mengambil Cuti Natal
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak memiliki rencana cuti untuk merayakan Natal. Dengan setumpuk pekerjaan yang masih dikerjakannya secara maraton, dia memilih merayakan Natal tahun ini di gereja dan berkumpul bersama keluarga.

"Ya, kita Natalan rutin saja, di gereja gitu. Terus sama keluarga," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Basuki mengatakan tak mungkin mengambil cuti untuk merayakan Natal karena situasinya tak mendukung. Agenda pembahasan mengenai anggaran DKI untuk 2013 masih belum selesai di tengah mepetnya waktu pengesahan. Di lain sisi, kebijakan untuk melarang cuti Natal juga berlaku bagi jajaran pemimpin di bawahnya. Semua dilakukan dengan alasan yang sama.

"Cuti? Enggak bisalah, masih banyak kerjaan. Situasi pembahasan anggaran juga belum disahkan. Bupati juga enggak ada yang cuti," ujarnya.

Pada 20 Desember nanti, eksekutif akan menyerahkan Rancangan APBD DKI 2013 kepada DPRD. Setelah dibahas, dan apabila tak terganjal, maka pada 28 Desember akan langsung diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis warga Ibu Kota akan lebih tertib. Hal itu disebabkan virus positif yang ditularkan oleh kepemimpinan Jakarta Baru.

Basuki mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo terus-menerus menularkan kebiasaan baik dengan kerendahan hatinya. Hal ini diyakini Basuki akan berdampak pada terciptanya suasana yang lebih nyaman di Ibu Kota pada waktu-waktu mendatang.

"Nanti pasti kebawa kok. Kalau kita beri habit yang baik, pasti masyarakatnya ada hati untuk memperbaiki diri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, warga Jakarta sudah pasti ingin hidup di tengah kota besar yang nyaman. Namun, semuanya menjadi sulit karena selama ini tak ada rasa saling memperhatikan antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan sebaliknya.

Hal itu, menurutnya, dipicu oleh rasa kecewa masyarakat kepada kinerja pimpinan di daerah. Pemerintah dinilai tak memedulikan kepentingan masyarakat dan buntutnya adalah dengan menunjukkan gaya hidup yang sering kali tidak tertib.

"Kalau kita baik, orang Jakarta juga baik. Tiap ada masalah, pejabatnya care. Jadi, kita beruntung ada Pak Gubernur yang mau terus turun ke lapangan. Kalau Gubernur turun, ya saya yang rapikan belakang meja," ujarnya.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/13/12452721/Basuki.Tak.Ambil.Cuti.Natal?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki

Post a Comment

Previous Post Next Post