Besarnya antusiasme warga terhadap program Kartu Jakarta Sehat membuat permintaan atas kartu tersebut melonjak. Akibatnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menanggung biaya besar untuk membiayai program tersebut.
Setelah meluncurkan sekitar 3.000 lembar Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada tahun ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menambah jumlah KJS pada tahun depan hingga dapat melayani 4,7 juta jiwa penduduk miskin Jakarta. Namun, dengan membeludaknya permintaan akan kartu tersebut pada tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan adanya lonjakan anggaran mencapai Rp 355 miliar untuk dibayarkan kepada rumah sakit.
"Itu utang tagihan dari rumah sakit yang tidak bisa dibayarkan karena anggaran yang ada tahun ini kurang. Sampai akhir Desember, perkiraan masih akan ada utang hingga Rp 355 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati di kantornya, Jumat (14/12/2012).
Menurut Dien, anggaran untuk pelayanan kesehatan tahun ini mencapai Rp 769 miliar, sementara kebutuhannya mencapai Rp 1,024 triliun. Tunggakan biaya kesehatan yang diperkirakan hingga Rp 355 miliar tersebut akan dibayar menggunakan anggaran tahun 2013. Ia juga mengatakan telah mengajukan penambahan anggaran untuk biaya kesehatan 2013, yaitu sebesar Rp 1,2 triliun. Sementara itu, hingga akhir November, kata dia, jumlah pasien tercatat 2,8 juta jiwa.
"Jumlah tersebut meningkat cukup pesat apabila dibandingkan total pasien sepanjang 2011 dengan jumlah 2,7 juta jiwa," kata Dien.
Menurut Dien, lonjakan jumlah pasien KJS paling banyak terjadi di kawasan kumuh, seperti Marunda, Cilincing, Tambora, dan Penjaringan. "Lonjakan pasien hingga 50-70 persen, terutama di daerah kumuh. Namun, kita akan tetap melakukan perbaikan sistem KJS ini. Baik dalam pelayanan kesehatan, pengawasan, peningkatan mutu pelayanan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Dien.
Selain karena penerapan KJS, melonjaknya jumlah pasien itu juga disebabkan banyaknya jumlah pasien akibat korban kebakaran yang marak terjadi sepanjang tahun ini. Adapun jika dilihat dari dampak penyakit lain, hal itu tidak memperlihatkan adanya pertambahan.
Selain manfaat yang diberikan, berupa pengobatan grati menyebabkan melonjaknya permintaan KJS adalah syarat pembuatannya, yang tergolong mudah dan tak berbelit-belit. Warga hanya perlu memperlihatkan KTP dan kartu keluarga di puskesmas untuk mendaftarkan mendaptkan kartu itu.
Saat ini baru 3.000 warga yang telah mendapatkan KJS dari target 4,7 jiwa penduduk penerima KJS. Jumlah 4,7 juta jiwa tersebut didapat dari 600.000 warga miskin, 3,8 juta warga rentan miskin, dan warga hampir miskin mencapai 300.000 jiwa.
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/14/21252930/Banyak.Permintaan.Kartu.Sehat.DKI.Utang.Ratusan.Miliar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=100%20Hari%20Jokowi-Basuki
إرسال تعليق