Demokrasi Meritokrasi



Demokrasi Meritokrasi

Diskursus mengenai sistem politik pemerintahan saat ini pada dasarnya terbagi menjadi dua garis besar politik yaitu demokrasi dan totaliter dengan segala varian turunannya. Keduanya mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sistem totaliter jika dijalankan oleh pemimpin yang amanah dan benevolen akan mendatangkan kesejahteraan secara massif dan terakselerasi maksimal, namun sayangnya sejarah menunjukkan bahwa pemimpin seperti ini amatlah jarang muncul dalam sejarah. Kekuasaan absolut cenderung korup dan egoistis, dan tanpa check and balance sering menjadi demagog berdarah dingin.

Demokrasi di sisi lain adalah sistem akomodatif terhadap suara individu, yang bertarung secara kolektif. Demokrasi bisa mendatangkan kesejahteraan, tapi juga bisa mendatangkan chaos politik yang akan berimbas pada prestasi ekonomi yang medioker. Demokrasi tanpa disertai kesiapan dan kedewasaan konstituen dan atau bahkan dikooptasi oleh mayoritas ataupun oleh kepentingan bisnis akan merusak sendi kehidupan bernegara dengan terpilihnya individu yang tidak kapabel. Suara konstituen pun belum tentu baik buat kesejahteraan kolektif ketika didasari oleh chauvinisme golongan, suku,ras, ataupun agama.

Ada jalan tengah yang mungkin akan merubah konstelasi politik dunia yaitu demokrasi meritokrasi. Untuk menjalankan program kesejahteraan secara efektif dan efisien, diperlukan tim yang cekatan dan visioner berdasarkan meritokrasi. Namun perlu juga manajemen konflik dengan proses demokrasi. Demokrasi meritokrasi adalah sinkretisme kedua hal tersebut, untuk beberapa pucuk pimpinan birokrasi, akan dilaksanakan pemilihan umum, kontes visi dan misi yang dilanjutkan di bilik suara. Namun untuk semua birokrat di bawahnya, akan ada seleksi ketat oleh tim independen berdasarkan kemampuan serta progresifitas program para calon birokrat.

Apakah sistem ini akan berjalan? Salah satu pionir demokrasi meritokrasi adalah Jokowi dengan lelang jabatannya. Jokowi terpilih secara demokratis di puncak birokrasi dan seluruh birokrasi di bawahnya akan dilelang dengan seleksi oleh tim independen dan nantinya akan dinilai raportnya berdasarkan index good governance dan prestasi program-program.

Jika Jokowi berhasil dengan eksperimen bersejarah ini, maka model demokrasi meritokrasi akan bisa diekspor ke seluruh dunia. Akan dimulailah era baru Jokopolitics, sistem politik baru yang akan mengakselerasi kerja-kerja kemanusiaan. Tentu waktu yang akan membuktikan, tapi Jokopolitics adalah solusi brilian yang akan ditempa oleh kerasnya jaman


Source : FB Bayu Saylendra
Bayu Saylendra

Post a Comment

Previous Post Next Post