Dikecewakan 7 Eleven, Jokowi: Jangan AdaBargaining Lagi!
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo geram saat mengetahui bangunan waralaba 7 Eleven di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, masih buka. Padahal bangunan itu sudah disegel petugas Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), karena tak punya izin mendirikan bangunan.
Namun demikian, Jokowi membantah ucapannya dengan nada tinggi dihadapan para SKPD, camat, dan lurah se-DKI Jakarta itu adalah sebuah kemarahan. Jokowi mengaku, dirinya hanya ingin menunjukan kepada para jajarannya untuk menindak dan menegakkan aturan yang telah berlaku.
"Saya cuma mau tunjukkin, buat apa segel-segel kalau ternyata masih dibuka. Itu tadi hanya salah satu contoh saja," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, (3/1/2014).
Ia pun mengatakan, bukan hanya bangunan 7 Eleven di Budi Kemuliaan yang telah disegel namun tetap berdiri, namun ada ratusan bangunan di Jakarta yang tidak jelas perijinannya dan telah disegel namun tetap digunakan oleh pemiliknya.
"Tadi hanya contoh, sebenarnya di Jakarta itu buanyak sekali jumlahnya. Puluhan, ratusan mungkin," ujar politisi PDIP itu.
Terkait hal itu, Jokowi pun meminta agar Dinas terkait yaitu Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) yang mempunyai kewenangan mengawasi bangunan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap bangunan-bangunan yang perizinannya belum lengkap.
"Checking lapangan harus dibuat, Dari bangunan tersebut belum dibangun, harus sudah diperiksa lengkap belum izin-izinnya. Bukan seperti itu. Sudah jadi baru disegel. Itu yang keleru," tegas Jokowi.
Jokowi pun mewanti-wanti kepada petutas di lapangan, agar tidak 'main mata' dengan pemilik bangunan yang perizinannya bermasalah. Sebab sudah sewajarnya setiap bangunan yang didirikan tidak sesuai aturan, wajib untuk disegel dan dibongkar.
"Inget loh, jangan sampai segel-menyegel ini ada bargaining, ada main-main. Harus tegas, kalau sudah mengeluarkan kebijakan langsung ditindak," tutur Jokowi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas P2B, I Putu Indiana membantah adanya kongkalikong antara pihaknya dengan pengelola 7 Eleven Budi Kemuliaan. Putu mengaku dirinya telah menyegel dan mengeluarkan surat perintah untuk berhenti beroperasi. Namun pengelola 7Eleven itu tetap membandel.
"Kita sudah perintahkan, namun mereka membandel. Makanya kita akan koordinasi dengan pemerintah kota Jakarta Pusat dalam dua hari ini," jelas Putu.
Ia pun menegaskan, bila masih tetap membandel, pihaknya akan membongkar paksa bangunan yang biasa disinggahi oleh para kaum muda itu.
"Kalau ini masih bandel akan disegel mati, artinya akan ditutup benar-benar bahkan pemiliknya tidak masuk lagi. Kalau masih bandel juga, kita akan bongkar paksa," tegas Putu. (Tnt/Mut)
Source : news.liputan6.com
إرسال تعليق