PDI-P Akan Tetapkan Capres Sesuai Kehendak Rakyat

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP Puan Maharani (kanan) dan Sekjen Tjahjo Kumolo (kiri) berjalan memasuki ruangan saat hadir dalam Raker Fraksi PDIP di Jakarta, Senin (9/12).

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP Puan Maharani (kanan) dan Sekjen Tjahjo Kumolo (kiri) berjalan memasuki ruangan saat hadir dalam Raker Fraksi PDIP di Jakarta, Senin (9/12). (sumber: Antara)

PDI-P Akan Tetapkan Capres Sesuai Kehendak Rakyat

Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan melihat calon presiden (capres) sesuai keinginan rakyat. Apalagi situasi bangsa saat ini sedang dalam kondisi krisis multi dimensi.
"Ibu Mega sebagai Ketua Umum (ketum) PDI-P, tentu akan melihat pemimpin yang dibutuhkan rakyat," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Eriko Sotarduga di Jakarta, Rabu (1/1).
Eriko menyatakan, presiden Amerika Serikat (AS) sebagian besar pernah menjadi gubernur negara bagian maupun senator. "Namun, yang terakhir ya tetap rakyat yamg menentukan pilihannya," tuturnya.
PDI-P, lanjut dia, tidak alergi dengan tokoh-tokoh daerah yang berpotensi menjadi pemimpin nasional. Bahkan, kepala daerah menjadi salah satu sarana pengkaderan PDI-P.
Dia mencontohkan bagaimana mantan Wali Kota Solo Joko Widodo diusung sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, ada juga anggota DPR yang diusung sebagai kepala daerah seperti Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Setiap kader PDI-P tentu harus siap ditempatkan sesuai tanggung jawab dan kapabilitasnya," tambahnya.
Eriko sendiri tidak sependapat jika partai politik (parpol) di Indonesia menganut pola patronase dalam menentukan capres maupun calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, dalam negara berkembang yang masih mencari bentuk demokrasi terbaik, pola itu masih relevan.
"Memilih ketum sebagai pemimpin nasional tidak perlu dianggap kurang tepat," kata anggota DPR dari Fraksi PDI-P ini.
Dia berpendapat, rakyat semakin paham dan dewasa dalam menentukan pilihan. "Kalaupun yang diajukan tidak sesuai dengan kehendak rakyat, tentu antusiasme rakyat akan turun dalam menggunakan hak pilih," tandasnya.

Penulis: C-6/FER
Sumber:Suara Pembaruan

Post a Comment

Previous Post Next Post