Bertemu Menlu Inggris, Jokowi bahas pemberantasan korupsi
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (28/1). Ia datang ke Balai Kota dalam rangkaian kegiatannya berkunjung ke Indonesia dan Filipina pada 27-28 Januari 2014.
Menlu Inggris Hague mengenakan jas hitam tiba di Balai Kota pada pukul 14.00 WIB menggunakan mobil Toyota Land Cruiser berwarna hitam dengan plat nomor polisi CD 1501 milik Kedutaan Besar Inggris. Hague langsung disambut oleh Jokowi .
Dalam pertemuannya itu Hague mengaku membahas mengenai peningkatan transparansi pemerintah dan permasalahan korupsi. "Untuk mendukung pemberantasan korupsi dan transparansi. Negara bisa belajar dari kita tentang pemerintahan yang baik dari segala aspek," kata Hague di Balai Kota.
Menurutnya, Indonesia dapat belajar kepada negara Inggris dalam hal membangun tata birokrasi pemerintahan yang baik. Meski begitu, Hague mengakui negaranya tak sempurna dan memiliki kekurangan.
"Kami mencoba memberikan dukungan terhadap transparansi pemerintahan maupun organisasi. Kita ingin membandingkan pengalaman masing-masing negara," kata Hague.
Sementara Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Hague membicarakan banyak hal. Salah satunya soal pemerintahan.
"Tadi membicarakan goverment, membahas soal anggaran kita yang ditampilkan di website dan saya sampaikan juga cara membangun sistem transparansi. Dan itu semua kita butuh waktu," imbuh Jokowi
Menlu Inggris Hague mengenakan jas hitam tiba di Balai Kota pada pukul 14.00 WIB menggunakan mobil Toyota Land Cruiser berwarna hitam dengan plat nomor polisi CD 1501 milik Kedutaan Besar Inggris. Hague langsung disambut oleh Jokowi .
Dalam pertemuannya itu Hague mengaku membahas mengenai peningkatan transparansi pemerintah dan permasalahan korupsi. "Untuk mendukung pemberantasan korupsi dan transparansi. Negara bisa belajar dari kita tentang pemerintahan yang baik dari segala aspek," kata Hague di Balai Kota.
Menurutnya, Indonesia dapat belajar kepada negara Inggris dalam hal membangun tata birokrasi pemerintahan yang baik. Meski begitu, Hague mengakui negaranya tak sempurna dan memiliki kekurangan.
"Kami mencoba memberikan dukungan terhadap transparansi pemerintahan maupun organisasi. Kita ingin membandingkan pengalaman masing-masing negara," kata Hague.
Sementara Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Hague membicarakan banyak hal. Salah satunya soal pemerintahan.
"Tadi membicarakan goverment, membahas soal anggaran kita yang ditampilkan di website dan saya sampaikan juga cara membangun sistem transparansi. Dan itu semua kita butuh waktu," imbuh Jokowi
Source : Merdeka.com .
إرسال تعليق