Truk sampah Jakarta. ©2013 merdeka.com/imam buhori Reporter : Saugy Riyandi | Jumat, 7 Februari 2014 21:02
Rugi, kerja sama swasta soal angkut sampah dihentikan Ahok
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku telah menghentikan kerja sama pengangkutan sampah dengan pihak swasta sejak Januari 2014 lalu. Menurut Ahok, pengelolaan sampah oleh swasta merugikan keuangan Pemprov DKI Jakarta.
"Mereka minta disambung lagi hingga bulan Juni ini, tapi kita nggak mau. Kontraknya kan bukan multiyears. Kita mau kelola saja sendiri, beli truk sampah sendiri," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (7/2).
Ahok menegaskan Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru meremajakan 107 kendaraan operasional angkutan sampah dari sekitar 700 unit yang sudah tak layak beroperasi. Walaupun begitu, Pemprov DKI tetap memaksakan untuk mengangkut sampah dengan sistem swakelola.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui 107 unit kendaraan operasional angkutan sampah tidak akan mampu memenuhi kuota yang ditetapkan untuk mengangkut sampah warga Jakarta sebanyak 6.500 ton per hari. Tetapi, lebih baik pengangkutan sampah dikelola Pemprov DKI ketimbang dikelola pihak swasta.
"Biarin lah nggak memenuhi kuota. Kita mau selesaikan satu-satu saja. Kalau sudah beres satu-satu kan, orang bisa lihat hasilnya dengan jelas," pungkas dia.
"Mereka minta disambung lagi hingga bulan Juni ini, tapi kita nggak mau. Kontraknya kan bukan multiyears. Kita mau kelola saja sendiri, beli truk sampah sendiri," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (7/2).
Ahok menegaskan Dinas Kebersihan DKI Jakarta baru meremajakan 107 kendaraan operasional angkutan sampah dari sekitar 700 unit yang sudah tak layak beroperasi. Walaupun begitu, Pemprov DKI tetap memaksakan untuk mengangkut sampah dengan sistem swakelola.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui 107 unit kendaraan operasional angkutan sampah tidak akan mampu memenuhi kuota yang ditetapkan untuk mengangkut sampah warga Jakarta sebanyak 6.500 ton per hari. Tetapi, lebih baik pengangkutan sampah dikelola Pemprov DKI ketimbang dikelola pihak swasta.
"Biarin lah nggak memenuhi kuota. Kita mau selesaikan satu-satu saja. Kalau sudah beres satu-satu kan, orang bisa lihat hasilnya dengan jelas," pungkas dia.
[ded]
Source : merdeka.com
Post a Comment