Siapa di Balik Jokowi?
Kepopuleran Joko Widodo (Jokowi), barangkali membuat iri para pejabat lain. Banyak orang terpesona—walau sebagian ada pula yang benci setengah mati. Bagaimana dia yang dulunya hanya pengusaha kecil di bidang perkayuan, lalu jadi walikota di sebuah kota kecil, hingga sekarang jadi Gubernur Ibukota Negara, dan malah sudah banyak diperbincangkan untuk menjadi calon presiden negeri ini.
Perjalanan dari kursi walikota menuju kepala negara, semua berlangsung dalam tempo yang cukup singkat dan proses yang tergolong aneh bin ajaib. Betapa tidak? Belum selesai menjabat walikota, udah dicalonkan jadi gubernur. Baru setahun lebih menjabat gubernur, udah banyak yang menginginkan agar dia memimpin negara. Semua sepak terjang dan gerak-geriknya pun menjadi sorotan. Dari skala besar hingga yang remeh temeh.
Mungkin ada yang penasaran dan bertanya, siapa di balik Jokowi hingga membentuk dia bisa jadi seperti itu? Apakah para cukong dari China? Zionis Israel? Media yang dibayar ratusan miliyar seperti ditudingkan “kelompok itu”? Atau siapa?
Nah, berikut ini adalah sekelumit jawabannya yang agak benar:
A. Keluarga
Keluarga adalah segalanya. Pun bagi Jokowi. Ibunda, Sujiatmi Notomiharjo, adalah sosok paling berpengaruh di balik Jokowi. Dia yang mendidik Jokowi kecil hingga membentuk karakter yang seperti sekarang: sederhana, apa adanya, nggak neka-neka, santun dan berintegritas. Salah satu sifat terpuji lainnya yang sangat menonjol dari seorang Jokowi adalah suka mendengar dan belajar. Ini berbanding lurus dengan sifat rendah hati yang dimiliki. Orang yang rendah hati, sudah pasti mau mendengar pendapat orang dan suka belajar. Dia tak sungkan meminta pendapat kepada siapapun untuk meminta masukan hal-hal terkait kebijakan pemerintahan. Yang juga tak boleh dilupakan tentu istrinya, Iriana dan anak-anak.
B. Para sahabat
Jokowi punya banyak kawan. Namun hanya segelintir sahabat yang setia sejak awal perjuangan dalam karir politik hingga sekarang. Mereka mayoritas adalah kawan-kawan yang sekaligus mitra bisnis mebel. Orang-orang yang kali pertama mendorong Jokowi untuk maju dalam bursa walikota. Orang-orang yang tak terhingga jasanya karena menjadi tempat curhat dan mendukung lahir batin langkah Jokowi dalam segala hal termasuk finansial, terkait karir politiknya.
C. Jurnalis
Sedari saat menjabat walikota, Jokowi tak jarang mengajak diskusi kawan-kawan jurnalis tentang persoalan kota. Hampir semua jurnalis yang meliput politik dan pemerintahan sudah merasakan sharing ide dengan Jokowi. Beberapa kebijakan yang ditelurkan Jokowi, di antaranya ada yang embrionya berasal dari sharing dengan jurnalis. Jokowi kadang tiba-tiba datang ke kantor redaksi media, hanya sekadar untuk menyapa dan sharing.
D. Tim Pribadi
Jokowi punya tim sendiri, sedikit orang di luar orang-orang di pemerintahan (SKPD). Ya karena memang kalau mengandalkan SKPD doang gak bakalan kreatif dan gerak cepat. Kelompok terakhir ini berperan penting dalam langkah-langkah yang diambilnya. Mereka adalah para penasihat pribadinya. Ada sejumlah orang di sini, sebagian besar adalah orang-orang yang tak diragukan lagi kepahamannya dalam seluk-beluk dunia media, sebagian lain berlatar belakang ilmu politik. Makanya jangan heran bila Jokowi begitu pintar mengambil hati kawan-kawan media. Bukan berarti semua geraknya settingan. Jokowi, pada dasarnya orang yg spontan dan punya kedalaman hati nurani. Jadi tim hanya memoles dikit aja. Jadi kalau mau seperti Jokowi, saya sarankan politisi lain juga punya orang-orang di timnya yang benar-benar paham media. Bukan mengerahkan pasukan cyber yang hanya paham copy paste dan kemudian share sebanyak-banyaknya informasi-informasi menyesatkan dari sebagai black campaign.
E. Relawan
Peran relawan di sini sangat penting. Mereka adalah orang-orang yang entah darimana datangnya, yang mulanya suka pada gaya Jokowi, merindukan sosok pemimpin seperti dia, lalu mulai ikut sharing hal-hal positif darinya. Makin banyak, makin banyak, dan makin banyak lagi. Dari warga biasa hingga netizen termasuk yang ada di Kompasiana ini, dan 44 di antaranya sudah dibukukan artikel-artikelnya. Namanya relawan, tentu tak dibayar atau tak punya tujuan untuk dibayar (walau akhirnya yang artikelnya terpilih ternyata dibayar sama penerbit buku). Mereka ada aja yang bikin web, tulisan, atau sekadar komen, atau cuma meluruskan/mengcounter komen di media sosial. Tiap hari ada aja tulisan tentang Jokowi, yang tak ayal akhirnya turut memperlesatkan kepopuleran Jokowi. Mereka juga suka hati memberi masukan kepada Jokowi tentang berbagai masalah.
Nah, udah jelas kan siapa orang dibalik Jokowi yang mempengaruhi dan membentuknya hingga seperti sekarang? Sebagai catatan, harus diakui bahwa Jokowi adalah pribadi yang jeli dan cerdas dalam memutuskan sesuatu atau mengambil kebijakan. Diskusi yang dia lakukan dengan orang-orang di sekelilingnya khususnya empat kategori di atas, hanya dijadikan inspirasi. Jokowi, udah dari sononya, adalah pribadi yang teguh dalam pendirian dan tak ceroboh dalam memutuskan sesuatu.
NIKEN SATYAWATI
http://www.kompasiana.com/nikensatyawati
إرسال تعليق