Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbincang dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seusai menandatangani komitmen dan sosialisasi pengendalian gratifikasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014). Provinsi DKI Jakarta menempati posisi tertinggi pelaporan gratifikasi tahun 2013 yang mencapai 970 laporan. Warta Kota/angga bhagya nugraha
Ahok Siap Jadi Cawapres, Apa Kata Jokowi?
Entah bercanda atau tidak, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku siap jika Gerindra menugaskannya maju menjadi calon wakil presiden. Lantas, bagaimana tanggapan sang Gubernur, Joko Widodo?
"Itu kan masih kalau," ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014) siang.
Jokowi mengaku bahwa Basuki belum pernah sekali pun bicara soal wacana tersebut kepada dirinya secara personal. Jokowi pun mengaku hal tersebut wajar saja terjadi. Pasalnya, kerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan fokus yang tinggi.
"Ditanyakan saja ke Pak Ahok, he-he-he. Saya ndak mau kalau-kalau. Saya ndak suka berandai-andai," lanjut Jokowi.
Sementara soal wacana pencapresan dirinya, Jokowi masih enggan berkomentar lebih jauh. Ia menyerahkan seluruh strategi kepada internal PDI-Perjuangan, khususnya Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Basuki menyatakan siap menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto. Dia mengaku sudah mendengar wacana tersebut "menggelinding" di internal Partai Gerindra.
"Sebagai orang partai harus ikut perintah partai. Tapi, saya tidak tahu pertimbangan partai apa. Dulu hanya meminta saya menyukseskan Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Tiba-tiba, apa karena hasil survei atau apa, partai berencana memasangkan saya jadi pasangan cawapresnya Pak Prabowo. Itu hak partai," kata dia di Balaikota Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Nama Basuki akan diajukan apabila Gerindra meraih lebih dari 20 persen suara dalam Pemilu Legislatif 2014. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Senin (3/3/2014).
Fadli mengatakan, hingga saat ini, belum diputuskan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo. Siapa pun punya peluang, asalkan individu yang bersangkutan punya potensi dan kompetensi.
"Saya lihat Pak Ahok punya potensi. Gaya kepemimpinannya tegas serta kinerjanya baik. Dibutuhkan orang seperti itu untuk mewujudkan perubahan,” kata Fadli.
"Itu kan masih kalau," ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014) siang.
Jokowi mengaku bahwa Basuki belum pernah sekali pun bicara soal wacana tersebut kepada dirinya secara personal. Jokowi pun mengaku hal tersebut wajar saja terjadi. Pasalnya, kerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan fokus yang tinggi.
"Ditanyakan saja ke Pak Ahok, he-he-he. Saya ndak mau kalau-kalau. Saya ndak suka berandai-andai," lanjut Jokowi.
Sementara soal wacana pencapresan dirinya, Jokowi masih enggan berkomentar lebih jauh. Ia menyerahkan seluruh strategi kepada internal PDI-Perjuangan, khususnya Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Basuki menyatakan siap menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto. Dia mengaku sudah mendengar wacana tersebut "menggelinding" di internal Partai Gerindra.
"Sebagai orang partai harus ikut perintah partai. Tapi, saya tidak tahu pertimbangan partai apa. Dulu hanya meminta saya menyukseskan Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Tiba-tiba, apa karena hasil survei atau apa, partai berencana memasangkan saya jadi pasangan cawapresnya Pak Prabowo. Itu hak partai," kata dia di Balaikota Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Nama Basuki akan diajukan apabila Gerindra meraih lebih dari 20 persen suara dalam Pemilu Legislatif 2014. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Senin (3/3/2014).
Fadli mengatakan, hingga saat ini, belum diputuskan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo. Siapa pun punya peluang, asalkan individu yang bersangkutan punya potensi dan kompetensi.
"Saya lihat Pak Ahok punya potensi. Gaya kepemimpinannya tegas serta kinerjanya baik. Dibutuhkan orang seperti itu untuk mewujudkan perubahan,” kata Fadli.
Source : indonesiasatu.kompas.com
إرسال تعليق