Lapor Permasalahan di Jakarta ke Ahok Lewat Aplikasi Ini Yuk!
Surya Perkasa - 04 Juni 2014 14:46 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengajak warga bersama-sama proaktif membantu Pemerintah Provinsi DKI memperbaiki Ibu Kota.
Caranya, dengan melaporkan setiap permasalhan di Jakarta melalui salah satu aplikasi yang dapat digunakan di perangkat berbasis Android dan iOS.
"Aplikasi ini Safetipin. Ibu-ibu akan kami minta bantuannya melalui smartphone ibu-ibu untuk bisa melaporkan masalah di daerahnya," ucap pria yang akrab dipanggil Ahok itu dalam acara PKK kelurahan Cikoko, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014).
Namun, bagaimana aplikasi ini bekerja?
Ahok menjelaskan, bila ada daerah yang gelap karena tidak memiliki lampu jalan, jalan jelek, sampah menumpuk, WC umum tidak berfungsi baik, pelayanan pemerintahan tidak baik atau pun hal lain yang membuat tidak nyaman, bisa dilaporkan via smartphone atau tablet yang dimiliki warga.
"Jika ini membuat ibu merasa terancam, ibu melapor. Langsung keluar, seperti peniti (tanda). Kalau merah, artinya ibu merasa kurang aman di situ. Kalau kuning kira-kira was-was, kalau hijau berarti aman. Sehingga kami bisa memonitor, wilayah mana di DKI yang banyak merah, kuning, hijau," jelas Ahok.
Aplikasi ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat cepat mengetahui permasalahan. Pemprov DKI pun bisa melewati wali kota, camat, lurah untuk langsung menanggulangi. Aplikasi pun dapat digunakan untuk mencari tahu, apa yanng menyebabkan warga merasa tidak aman atau was-was.
Ahok mengatakan aplikasi buatan luar negeri ini sudah dapat diunduh. Namun, aplikasi ini baru ada dalam versi bahasa Inggris.
Sementara, aplikasi dalam bahasa Indonesia segera diluncurkan.
"Sebetulnya, yang bahasa Inggris sudah ada sekarang, tapi Safetipin yang versi bahasa Indonesia kira-kira akan kami launching sekitar bulan Agustus atau September," ujarnya.
Bahkan, Ahok menyebutkan Pemprov DKI berencana mengajak organisasi besar seperti PBB untuk mengembangkan aplikasi yang lebih baik. Pasalnya, PBB sedang mengembangkan sebuah sistem untuk sosial masyarakaat yang sangat baik.
"Kami lagi berpikir sekarang, kerja sama dengan PBB, mereka menyiapkan satu sistem komputer yang sangat baik. Jadi seperti waze (aplikasi pemantau macet)," ujar mantan Bupati Belitung Timur. (BOB)
Caranya, dengan melaporkan setiap permasalhan di Jakarta melalui salah satu aplikasi yang dapat digunakan di perangkat berbasis Android dan iOS.
"Aplikasi ini Safetipin. Ibu-ibu akan kami minta bantuannya melalui smartphone ibu-ibu untuk bisa melaporkan masalah di daerahnya," ucap pria yang akrab dipanggil Ahok itu dalam acara PKK kelurahan Cikoko, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014).
Namun, bagaimana aplikasi ini bekerja?
Ahok menjelaskan, bila ada daerah yang gelap karena tidak memiliki lampu jalan, jalan jelek, sampah menumpuk, WC umum tidak berfungsi baik, pelayanan pemerintahan tidak baik atau pun hal lain yang membuat tidak nyaman, bisa dilaporkan via smartphone atau tablet yang dimiliki warga.
"Jika ini membuat ibu merasa terancam, ibu melapor. Langsung keluar, seperti peniti (tanda). Kalau merah, artinya ibu merasa kurang aman di situ. Kalau kuning kira-kira was-was, kalau hijau berarti aman. Sehingga kami bisa memonitor, wilayah mana di DKI yang banyak merah, kuning, hijau," jelas Ahok.
Aplikasi ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat cepat mengetahui permasalahan. Pemprov DKI pun bisa melewati wali kota, camat, lurah untuk langsung menanggulangi. Aplikasi pun dapat digunakan untuk mencari tahu, apa yanng menyebabkan warga merasa tidak aman atau was-was.
Ahok mengatakan aplikasi buatan luar negeri ini sudah dapat diunduh. Namun, aplikasi ini baru ada dalam versi bahasa Inggris.
Sementara, aplikasi dalam bahasa Indonesia segera diluncurkan.
"Sebetulnya, yang bahasa Inggris sudah ada sekarang, tapi Safetipin yang versi bahasa Indonesia kira-kira akan kami launching sekitar bulan Agustus atau September," ujarnya.
Bahkan, Ahok menyebutkan Pemprov DKI berencana mengajak organisasi besar seperti PBB untuk mengembangkan aplikasi yang lebih baik. Pasalnya, PBB sedang mengembangkan sebuah sistem untuk sosial masyarakaat yang sangat baik.
"Kami lagi berpikir sekarang, kerja sama dengan PBB, mereka menyiapkan satu sistem komputer yang sangat baik. Jadi seperti waze (aplikasi pemantau macet)," ujar mantan Bupati Belitung Timur. (BOB)
Source : http://m.metrotvnews.com/read/2014/06/04/248915
Ineke Fatmawati
Metrotvnews.com, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengajak warga bersama-sama proaktif membantu Pemerintah Provinsi DKI memperbaiki Ibu Kota. Caranya, dengan melaporkan setiap permasalhan di Jakarta melalui salah satu aplikasi yang dapat digunakan di perangkat berbasis Android dan iOS. "Aplikasi ini Safetipin. Ibu-ibu akan kami minta bantuannya melalui smartphone ibu-ibu untuk bisa melaporkan masalah di daerahnya," ucap pria yang akrab dipanggil Ahok itu dalam acara PKK kelurahan Cikoko, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014).
Namun, bagaimana aplikasi ini bekerja? Ahok menjelaskan, bila ada daerah yang gelap karena tidak memiliki lampu jalan, jalan jelek, sampah menumpuk, WC umum tidak berfungsi baik, pelayanan pemerintahan tidak baik atau pun hal lain yang membuat tidak nyaman, bisa dilaporkan via smartphone atau tablet yang dimiliki warga. "Jika ini membuat ibu merasa terancam, ibu melapor. Langsung keluar, seperti peniti (tanda). Kalau merah, artinya ibu merasa kurang aman di situ. Kalau kuning kira-kira was-was, kalau hijau berarti aman. Sehingga kami bisa memonitor, wilayah mana di DKI yang banyak merah, kuning, hijau," jelas Ahok.
Aplikasi ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat cepat mengetahui permasalahan. Pemprov DKI pun bisa melewati wali kota, camat, lurah untuk langsung menanggulangi. Aplikasi pun dapat digunakan untuk mencari tahu, apa yang menyebabkan warga merasa tidak aman atau was-was. Ahok mengatakan aplikasi buatan luar negeri ini sudah dapat diunduh. Namun, aplikasi ini baru ada dalam versi bahasa Inggris. Sementara, aplikasi dalam bahasa Indonesia segera diluncurkan. "Sebetulnya, yang bahasa Inggris sudah ada sekarang, tapi Safetipin yang versi bahasa Indonesia kira-kira akan kami launching sekitar bulan Agustus atau September," ujarnya. Bahkan, Ahok menyebutkan Pemprov DKI berencana mengajak organisasi besar seperti PBB untuk mengembangkan aplikasi yang lebih baik. Pasalnya, PBB sedang mengembangkan sebuah sistem untuk sosial masyarakaat yang sangat baik. "Kami lagi berpikir sekarang, kerja sama dengan PBB, mereka menyiapkan satu sistem komputer yang sangat baik. Jadi seperti waze (aplikasi pemantau macet)," ujar mantan Bupati Belitung Timur. (BOB)
Namun, bagaimana aplikasi ini bekerja? Ahok menjelaskan, bila ada daerah yang gelap karena tidak memiliki lampu jalan, jalan jelek, sampah menumpuk, WC umum tidak berfungsi baik, pelayanan pemerintahan tidak baik atau pun hal lain yang membuat tidak nyaman, bisa dilaporkan via smartphone atau tablet yang dimiliki warga. "Jika ini membuat ibu merasa terancam, ibu melapor. Langsung keluar, seperti peniti (tanda). Kalau merah, artinya ibu merasa kurang aman di situ. Kalau kuning kira-kira was-was, kalau hijau berarti aman. Sehingga kami bisa memonitor, wilayah mana di DKI yang banyak merah, kuning, hijau," jelas Ahok.
Aplikasi ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat cepat mengetahui permasalahan. Pemprov DKI pun bisa melewati wali kota, camat, lurah untuk langsung menanggulangi. Aplikasi pun dapat digunakan untuk mencari tahu, apa yang menyebabkan warga merasa tidak aman atau was-was. Ahok mengatakan aplikasi buatan luar negeri ini sudah dapat diunduh. Namun, aplikasi ini baru ada dalam versi bahasa Inggris. Sementara, aplikasi dalam bahasa Indonesia segera diluncurkan. "Sebetulnya, yang bahasa Inggris sudah ada sekarang, tapi Safetipin yang versi bahasa Indonesia kira-kira akan kami launching sekitar bulan Agustus atau September," ujarnya. Bahkan, Ahok menyebutkan Pemprov DKI berencana mengajak organisasi besar seperti PBB untuk mengembangkan aplikasi yang lebih baik. Pasalnya, PBB sedang mengembangkan sebuah sistem untuk sosial masyarakaat yang sangat baik. "Kami lagi berpikir sekarang, kerja sama dengan PBB, mereka menyiapkan satu sistem komputer yang sangat baik. Jadi seperti waze (aplikasi pemantau macet)," ujar mantan Bupati Belitung Timur. (BOB)
===========
Aparat kelurahan dan kecamatan siap2 pontang-panting menanggapi laporan warga nih..
#fokuskinerja dari rakyat untuk rakyat
Source : FB
Ineke Fatmawati
إرسال تعليق