Presiden terpilih Joko Widodo (sumber: AFP Photo / Romeo Gacad)
Cegah Korupsi, Jokowi Lebih Ketat Seleksi Menteri
Jakarta - Makin maraknya menteri yang terjerat kasus korupsi, membuat Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak mau sembarangan memilih calon menteri yang akan duduk dalam kabinet pemerintahannya.
Seleksi ketat pun akan dilakukannya untuk memilih menteri yang dapat bekerja dengan jujur, transparan dan memiliki rekam jejak yang baik. “Kita akan mulai dari situ. Seleksinya harus benar. Saya kan sudah berulang kali sampaikan, rekam jejak atau track record itu harus betul-betul dilihat,” kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (4/9).
Selain track record, Jokowi juga akan melihat integritas dari para kandidat tersebut. Integritas mereka menjadi pejabat yang bersih dan jujur harus sudah teruji dan tidak diragukan lagi. Lalu, Jokowi pun akan mengecek harta kekayaannya melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTAK).
“Kita akan cek kantongnya ada berapa, lewat KPK dan PPATK. Meskipun itu tidak menjamin, karena sekarang kamu baik banget, tetapi (karena) sering digoda, jadi kamu tidak baik. Oleh karena itu, sistem harus diperbaiki,” tegasnya.
Cara lain untuk mencegah menteri terjerat kasus korupsi, Jokowi juga akan memilih sosok pejabat yang tidak merangkap jabatan, baik di jajaran eksekutif partai politik maupun Ketua Partai Politik. “Ya, kan saya sudah sampaikan. Sebaiknya, yang di kabinet itu tidak merangkap di eksekutif parpol. Jadi, tidak ada rangkap jabatan,” tuturnya.
Sistem manajemen pemerintahan pun akan diubahnya guna menutup ruang atau celah melakukan perbuatan yang menyimpang atau menyalahgunakan kekuasaan. Sistem yang akan dibangun adalah berbau elektronik. Seperti electronic budgeting (e-budgeting), e-catalogue, e-audit, dan pajak online.
“Untuk itu, sistem harus diperbaiki. Ruang-ruang untuk berbuat menyimpang itu harus ditutup. Itu membangun sistem. Seperti sudah kita lakukan, kita mulai itu, e-budgeting, e-catalogue, e-audit dan pajak online. Itu kan terus mengurangi peluang untuk bermain-main. Ditambah, law enforcement-nya harus benar,” tandas Jokowi.
Penulis: Lenny Tristia Tambun/ED
Post a Comment