Pertamina Ambil Alih Blok Mahakam
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk Pertamina mengelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Keputusan sekaligus mengakhiri kontrak kerja sama dengan Total E&P Indonesie yang habis kontrak pada Maret 2017.
Total E&P Indonesie menandatangani kontrak pertama kali pada 31 Maret 1967 dengan jangka waktu 30 tahun sebagai pengelola tunggal. Pada 31 Maret 1997, kontrak pengelolaan Blok Mahakam diperpanjang selama 20 tahun.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengharapkan Pertamina mampu memanfaatkan eksplorasi Blok Mahakam untuk menambah produksi minyak nasional. Blok Mahakam masih mengandung gas sekitar 1,7650 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat 60 ribu barel per hari (bph).
Setelah penunjukan resmi, ESDM meminta Pertamina segera menyampaikan program pengembangan Blok Mahakam di masa depan. Pertamina juga diminta menjabarkan langkah strategis yang akan dilakukan dalam menggarap Blok Mahakam.
"Kami sudah memberikan kepercayaan Pertamina. Sekarang tinggal bagaimana Pertamina mengoptimalkan Mahakam untuk keuntungan negara. Pertamina harus meyakinkan pemerintah bisa memberikan yang terbaik untuk negara. Kita tunggu bagaimana konsep Pertamina," kata Naryanto di Jakarta, Jumat (21/11).
Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen mengatakan butuh waktu melakukan kajian atas besaran hak pengelolaan saham yang akan diberikan kepada Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Hal tersebut menyangkut tanggung jawab dan pembagian keuntungan.
"Itu tidak bisa terburu-buru karena menyangkut cadangan minyak yang besar. Yang pasti, Pertamina siap mengelola Blok Mahakam dan memberikan keuntungan kepada negara. Pertamina akan melaksanakan apa pun yang diputuskan pemerintah," kata Husen di Jakarta, Jumat (21/11).
Ketua umum Asosiasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (AK3S) Tri Haryadi mengatakan, Pertamina bisa memanfaatkan keberadaan Total untuk transfer teknologi. Kerja sama keduanya akan dapat menambah produksi minyak Indonesia sekaligus meningkatkan kapasitas ahli perminyakan Indonesia.
"Ini menguntungkan. Sudah dapat keuntungan finansial, Pertamina juga dapat ilmu dan teknologi. Hal tersebut sangat membantu negara mendapatkan tambahan cadangan minyak berkualitas," kata Tri. (rpt)
Ketua umum Asosiasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (AK3S) Tri Haryadi mengatakan, Pertamina bisa memanfaatkan keberadaan Total untuk transfer teknologi. Kerja sama keduanya akan dapat menambah produksi minyak Indonesia sekaligus meningkatkan kapasitas ahli perminyakan Indonesia.
"Ini menguntungkan. Sudah dapat keuntungan finansial, Pertamina juga dapat ilmu dan teknologi. Hal tersebut sangat membantu negara mendapatkan tambahan cadangan minyak berkualitas," kata Tri. (rpt)
Source : http://harnas.co/2014/11/22/pertamina-ambil-alih-blok-mahakam
إرسال تعليق